Opinions Cerita Tentang Kami Engagement Reports Join Now
Join U-Report, Your voice matters.
CERITA
Kampanye BERGIZI & Program CERDIKU: Kolaborasi Anak Muda dan Inovasi Pemerintah Daerah Kota Bandung dalam Mengatasi Tantangan Gizi dan Stunting

Langkah-langkah preventif menjadi semakin mendesak dengan meningkatnya kasus stunting di Indonesia. Dalam menanggapi hal ini, Pemerintah Daerah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung memimpin inisiatif untuk meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang dan pencegahan stunting melalui Kampanye Bergizi dan Peluncuran Program CERDIKU (Cegah Stunting, Bebas Anemia, Remaja Putri Kuat). Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi, tetapi juga melibatkan anak muda sebagai agen perubahan.

Beberapa inisiasi dibuat dari pihak pemerintah maupun UNICEF, salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan pelatihan KAP (Komunikasi Antar Personal) untuk Mitra Muda mengenai Gizi oleh UNICEF Indonesia di Kota Bandung pada 10-13 Oktober 2023 serta memperkuat komitmen UNICEF Indonesia untuk berkolaborasi dalam mengatasi masalah ini. Sebanyak 20 Mitra Muda dilatih untuk dapat memberikan sosialisasi dengan pendekatan yang tepat kepada masyarakat, salah satunya pada topik seputar Gizi. Bukan hanya itu, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengadakan Kegiatan Kampanye Bergizi yang turut melibatkan 2 orang perwakilan Mitra Muda UNICEF Indonesia, Harun dan Rasyid, sebagai fasilitator di dalamnya.  Acara ini berlangsung pada tanggal 22 November 2023, di salah satu Hotel di Bandung, dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga 11.00 siang. 


Gambar 1. Harun sebagai Fasilitator KAP memimpin sesi Ice Breaking


Acara ini dihadiri oleh 350 peserta dari berbagai SMP/Sederajat se-Kota Bandung, dengan rincian 175 siswa putra dan 175 siswi. Pada acara ini, Mitra Muda berperan sebagai fasilitator dalam memberikan sosialisasi gizi dan anemia menggunakan teknik KAP yang telah dipelajari sebelumnya. 

Banyaknya jumlah peserta serta waktu yang terbatas awalnya cukup membuat Harun dan beberapa fasilitator lain khawatir. Namun, para fasilitator terus mencoba mengoptimalkan sosialisasi gizi dengan metode KAP ini. Upaya yang dilakukan membuahkan hasil karena para peserta tetap terlibat secara aktif dalam setiap sesi. Bukan hanya itu,  peserta pun memberikan respon positif pada sesi timbal balik di akhir acara, menunjukkan salah satu keberhasilan dalam mencapai tujuan utama sosialisasi ini.

Tim dari Dinas Kesehatan Bandung memahami pentingnya komunikasi yang efektif dalam menyebarkan informasi tentang gizi dan stunting. Melalui pelatihan ini pula, mereka memperoleh keterampilan sosialisasi menggunakan teknik KAP. Harun dan beberapa fasilitator lainnya pun menyoroti pengaruh positif, fungsi, dan tujuan dari kegiatan ini, yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi yang seimbang, tetapi juga untuk mengubah perilaku peserta, yakni remaja dan anak muda,  dalam upaya mencegah stunting dan masalah gizi lainnya dengan cara yang menyenangkan agar para peserta juga bisa menjadi agen perubahan yang aktif di lingkungannya masing-masing.


Gambar 2. Foto Bersama Fasilitator KAP bersama Tim Dinas Kesehatan Kota Bandung


Harun berharap ke depannya kegiatan kolaboratif yang melibatkan anak muda dapat terus terjalin. Ia juga berharap keterlibatan anak muda dapat memberikan dampak positif yang lebih besar dan partisipasi yang lebih luas. Ia yakin dengan semangat dan kerjasama bersama anak muda, tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama mengenai gizi dan pencegahan stunting akan dapat diraih dengan lebih baik serta efektif. 


—---------------

Ditulis oleh: Harun Fadhiilah

Diedit oleh: Shabrina Dwi Nova

See by the numbers how we are engaging youth voices for positive social change.
EXPLORE ENGAGEMENT
UNICEF logo