Opinions Cerita Tentang Kami Engagement Reports Join Now
Join U-Report, Your voice matters.
CERITA
Aksi Anak Muda Untuk Atasi Isu WASH: Water, Sanitation, and Hygiene di Sungai Pedado, Sumatera Selatan

Menurut laporan dari UNICEF, hampir 25 juta orang di Indonesia belum memiliki akses ke toilet yang layak sehingga mereka terpaksa melakukan buang air besar di tempat-tempat seperti ladang, semak-semak, atau sungai. Dampak dari kebiasaan buang air besar sembarangan dan pembuangan limbah yang tidak terkendali ini sangat bahaya. Selain mencemari sumber air  yang penting, hal ini juga mempermudah penyebaran penyakit serius seperti kolera. Pada laporan yang sama juga menunjukkan bahwa banyak anak di Indonesia, terutama yang berusia di bawah lima tahun, menderita karena penyakit ini, bahkan hal ini menjadi salah satu dari penyebab utama kematian dini anak-anak di Indonesia .


Hal inilah kemudian mendorong AIESEC yang berkolaborasi bersama Mitra Muda menginisiasi kegiatan “Filternesia” di tepi Sungai Pedado, Sumatera Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan memberdayakan masyarakat untuk menjamin akses terhadap air bersih dan memastikan praktik sanitasi yang tepat. 


Melalui kegiatan Filternesia yang diadakan bulan Juli 2023 lalu, AIESEC dan Mitra Muda tidak hanya memberikan filter air yang telah dipasang di tempat umum, tetapi juga mencoba untuk mendorong keterampilan penting dalam berpikir kritis. Inisiatif ini berupaya untuk memberikan pengaruh terhadap lingkungan, sehingga menghasilkan dampak positif bagi ekosistem masyarakat setempat melalui edukasi yang disampaikan anggota Mitra Muda.


Gambar 1 Seluruh peserta, fasilitator, panitia yang terlibat, Sumatera Selatan


Pada kegiatan ini, sebanyak 3 Mitra Muda terlibat di dalamnya,  antara lain Devyra, Vani, dan Alif. Kegiatan ini sendiri dilakukan pada tanggal 23 dan 25 Juli 2023. Pada tanggal 23 Juli, Vani dan Alif berperan sebagai trainer untuk melatih para fasilitator AIESEC secara online agar cakap dalam melakukan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) pada saat di lapangan nanti. Sedangkan, pada tanggal 25 Juli, Devyra datang langsung ke lapangan untuk memberikan arahan kembali terkait keterampilan KAP kepada para fasilitator sebelum acara inti dimulai dan juga memberikan materi umum terkait 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kepada ibu-ibu yang tinggal di wilayah pesisir Sungai Pedado dan merasakan dampak dari kualitas air yang buruk.


Gambar 2 Devyra memberi pengarahan terkait KAP


Selama kegiatan berlangsung, peserta sangat antusias mendengarkan pemaparan dari Devyra. Kemudian, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk diberikan edukasi yang spesifik oleh fasilitator-fasilitator yang telah dilatih sebelumnya.


Gambar 3 Peserta antusias mengikuti berjalannya acara


Tidak sedikit peserta yang ingin berbagi pengalamannya dalam menggunakan air kotor untuk kehidupan mereka sehari-hari. Ada pula yang berbagi pengalaman tentang budaya mereka terkait pembuangan sampah pembalut; salah satu warga menceritakan bahwa dalam budaya mereka membuang pembalut itu dalam keadaan kotor dan langsung memasukkannya ke dalam toilet.


Sesi diskusi tidak hanya sampai disitu, peserta diskusi juga menjelaskan bahwa hingga saat ini mereka masih sulit mengakses air bersih dikarenakan PDAM belum masuk ke wilayah mereka. Sehingga, mereka hanya mengandalkan air bersih yang didapatkan dari komunitas-komunitas yang mengetahui permasalahan air di daerah tersebut. Mereka hanya mendapatkan 4-5 jerigen air bersih yang akan mereka gunakan selama 1 hingga 2 minggu. 

Gambar 4 Sesi diskusi bersama peserta


Di akhir kegiatan, para fasilitator mengajak tiap-tiap anggotanya untuk bermain games merangkum pengetahuan yang telah didapatkan baik dari Devyra sebagai pemateri ataupun dari fasilitator-fasilitator di kelompok masing-masing. Devyra berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi seluruh peserta dan ilmu yang dibagikan dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. 


Sumber data: https://www.unicef.org/indonesia/id/air-sanitasi-dan-kebersihan-wash


—-------

Ditulis oleh Devyra Irawan

Diedit oleh Shabrina Dwi Nova

See by the numbers how we are engaging youth voices for positive social change.
EXPLORE ENGAGEMENT
UNICEF logo