Opinions Cerita Tentang Kami Engagement Reports Join Now
Join U-Report, Your voice matters.
CERITA
Kenalan dengan Lentera Anak: Upaya Anak Muda #TolakJadiTarget dari Produk Tembakau

Pada bulan Juni 2024 lalu, pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Lentera Anak mendapatkan penghargaan dari UNICEF Indonesia sebagai “Kepemimpinan Pemuda dalam pencegahan Penggunaan Produk Tembakau”. Yuk simak cerita mereka!


Kenalan dengan Lentera Anak

Sebuah impian besar mulai terwujud: menciptakan dunia yang ramah anak. Dunia di mana kaum muda dan anak-anak memiliki kesempatan untuk bersuara. Suara mereka tidak sekadar didengar, tetapi juga bermakna dan mampu membawa perubahan nyata


12 tahun perjalanan Lentera Anak melakukan upaya preventif mendukung masyarakat dan pemerintah melindungi anak dari bahaya Rokok, dengan konsisten melakukan advokasi, kajian, kampanye dan menginisiasi Gerakan Muda FCTC. Memulai Gerakan Muda FCTC  20 orang kaum muda yang berani bermimpi dan bertindak. Mereka adalah pionir yang percaya bahwa mereka bisa membuat perubahan. Dan sekarang, perjuangan mereka telah menginspirasi jutaan lainnya. Kini, lebih dari 10 juta kaum muda berdiri bersama, bersatu dalam visi yang sama 



Aksi yang sudah dilakukan Lentera Anak untuk dukung pengendalian tembakau dan pencegahan rokok




Gambar 1.  Gerakan Muda FCTC untuk Indonesia



Gerakan Muda FCTC diinisiasi Lentera Anak pada awal tahun 2015 oleh 20 anak muda dari berbagai kota untuk menggalang dukungan masyarakat agar pemerintah Indonesia menandatangani FCTC (Framework Convention on Tobacco Control)  sebagai bentuk perlindungan kepada generasi muda dari bahaya konsumsi rokok dan paparan asap rokok.  Gerakan ini berbasis kampanye digital menggunakan platform facebook, twitter dan Instagram dengan landing page, website www.fctcuntukindonesia.org yang menyediakan informasi dan materi kampanye dalam berbagai bentuk.


Gambar 2. Pengumpulan Surat untuk Presiden di salah satu SMP di Kota Bogor

Gerakan Muda FCTC ini kemudian menginisiasi kampanye Surat untuk Presiden di tahun 2015, bersama 102 organisasi dan komunitas anak muda dari 17 kota di Indonesia terlibat dalam gerakan ini dan berhasil mengumpulkan 11.022 Surat Untuk Presiden. Surat yang ditulis oleh anak muda dari berbagai latar belakang sekolah, kampus, organisasi dan komunitas anak muda seperti Forum Anak ini berisikan dukungan agar Presiden Republik Indonesia mengaksesi FCTC, guna melindungi kaum muda dari dampak konsumsi rokok. Surat ini diserahkan kepada Presiden melalui Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Kantor Staf Presiden. Kampanye ini menjadi salah satu faktor diselenggarakannya  Rapat Terbatas  yang membahas FCTC pada Juni 2016 oleh Presiden Joko Widodo bersama jajaran kabinetnya.

Sejak 2016, permasalahan rokok menjadi diskusi dalam pelatihan Fasilitator Forum Anak Nasional. Dan pada tahun 2016, Forum Anak Nasional  yang diikuti  lebih dari 500 anak perwakilan dari seluruh Indonesia merekomendasikan pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok dalam Suara Anak Indonesia. Setelah itu, setiap tahun Suara Anak Indonesia (SAI) senantiasa menyuarakan permasalahan rokok. Pada tahun 2023,  62,7% atau 202 dari 322 Forum  Anak Daerah (Provinsi/Kota/Kabupaten)  menyuarakan permasalah rokok melalui suara anak.

Gambar 3. Kegiatan Peningkatan Kapasitas bagi Forum Anak sebagai Pelopor dan Pelapor untuk mendukung terwujudnya Kota Layak Anak

Di tahun 2018 dan 2021 Lentera Anak membangun kapasitas 20 Forum Anak Daerah untuk melakukan monitoring iklan, promosi dan sponsor rokok di daerahnya. Beberapa Forum Anak seperti Forum Anak Kota Padang, Sawahlunto, Kota Solo, Banjarmasin, Tangerang Selatan, Kab. Siak,  dan lainnya melakukan monitoring iklan rokok di kota masing-masing dan melaporkan temuannya kepada Pimpinan Daerah. Hal ini kemudian mendorong pemerintah daerah untuk melarang iklan rokok di wilayahnya sebagai pemenuhan indikator ke-17 Kota Layak Anak yaitu implementasi Kawasan tanpa Rokok dan Pelarangan Iklan, Promosi dan Sponsor rokok. Di berbagai daerah, para pemimpin daerah mulai berkomitmen untuk mewujudkan Kota Layak Anak yang melarang Iklan, Promosi, Sponsor Rokok. Hingga Juli 2024 tercatat ada 30 daerah yang memiliki komitmen untuk menjadi Kota/Kab Layak Anak tanpa Iklan, Promosi, Sponsor Rokok.


Gambar 4. Lebih dari 300 pelajar mewakili 30 sekolah dari Kota Bekasi, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor berkumpul di depan Istana Presiden dalam aksi #TolakJadiTarget 

Walaupun program kesehatan untuk anak-anak semakin diperhatikan, namun hal ini masih tetap perlu ditingkatkan. Menurut survei Lentera Anak, SFA dan YPMA 2015, menunjukkan 85% sekolah dikelilingi iklan rokok yang diletakan di tempat penjualan, hal ini menunjukkan industri rokok secara agresif menargetkan anak-anak dan anak muda sebagai perokok pengganti. 

Untuk itulah, pada tahun 2017 Gerakan #TolakJadiTarget  yang diinisiasi oleh 5.000 siswa dari 90 sekolah di 5 kota; Mataram, Padang, Bekasi, Tangerang Selatan dan Kab. Bogor hadir dengan tujuan menyuarakan penolakan untuk menjadikan anak-anak dan anak muda sebagai target industri rokok. Gerakan ini berhasil menurunkan 150 spanduk iklan rokok di sekitar sekolah dan mendorong pemerintah daerah melarang  iklan rokok, seperti DKI Jakarta, Kota Padang, Kota Sawahlunto. Gerakan ini kemudian direplikasi di 22  negara (link).


Gambar 5. Margianta Surahman berbicara di acara One Young World, Den Haag, Belanda

Partisipasi kaum muda dalam pengendalian tembakau di Indonesia mulai lebih dikenal di kancah internasional. Dua di antaranya adalah 12th Asia-Pacific Conference on Tobacco or Health (APACT) di Bali dan One Young World Summit di Den Haag, Belanda yang sama-sama diselenggarakan pada tahun 2018. Dalam kedua acara tersebut, di hadapan ribuan kaum muda dari 190 negara, Margianta Surahman selaku perwakilan Gerakan Muda FCTC menyampaikan pidatonya yang menceritakan perjuangan kaum muda dalam melawan industri rokok di Indonesia lewat riset, kampanye, pelatihan, dan advokasi.

Gambar 6. Grand launching Kampanye #PilihBicara

Pengendalian tembakau adalah perjuangan bersama dan harus dilakukan secara inklusif. Untuk itulah Kampanye #PilihBicara diinisiasi pada pertengahan 2019 oleh 35 organisasi dan komunitas, serta melibatkan kaum muda dari berbagai komunitas dan isu sosial, seperti gerakan untuk kesejahteraan Tunarungu, kesetaraan gender, perubahan iklim, zerowaste, isu perbudakan, hak asasi manusia, dan organisasi kepemudaan lainnya. Harapannya, inisiasi dapat mendorong masyarakat, khususnya anak muda, untuk bisa menyampaikan keprihatinan, kepedulian, kegelisahan, pengalaman dan harapan tentang permasalahan rokok di Indonesia dalam bentuk video, tulisan, ataupun karya lainnya yang akan dikumpulkan dari seluruh Indonesia.

Gambar 7. Pelantikan Kepengurusan IYCTC tahun 2022

Namun, perjuangan belum berakhir. Kami tahu ini belum cukup. Perubahan yang lebih besar masih harus diwujudkan. Berawal diskusi tentang “Peran Anak Muda dalam Estafet Pengendalian Tembakau di Masa Kini dan Masa Depan” di Jakarta, 30 Januari 2021, diskusi ini  mempertemukan generasi muda dengan para penggiat Pengendalian Tembakau senior. Sebagai tindak lanjut, 46 anak muda dari 36 organisasi/komunitas menginisiasi terbentuknya Indonesian Youth Council Tobacco Control (IYCTC) sebagai  jaringan anak muda pengendalian tembakau agar dapat bersuara di publik, pemerintah, dan media. 


Gambar 8. Festival Telur vs Rokok

Kami percaya bahwa anak-anak dan kaum muda adalah subjek dari perubahan itu sendiri. Gerakan #TolakJadiTarget terus digaungkan sejalan dengan tema World No Tobacco Day, “Lindungi Anak dan Remaja dari Manipulasi Industri Rokok”, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak muda tentang cara-cara manipulasi industri rokok menjebak anak muda menjadi perokok pemula. Salah satunya adalah kampanye  #TelurVsRokok yang melibatkan 25 ribu orang menyampaikan pentingnya Nutrisi daripada Rokok.  

Gambar 9. Awareness Day Kampanye #SatuPuntungSejutaMasalah di depan Istana Negara

Kampanye lain yang dilakukan Gerakan Muda FCTC di berbagai daerah di Indonesia adalah Kampanye #Satupuntungsejutamasalah di tahun 2019. Kegiatan ini melibatkan 107 organisasi atau komunitas dan lebih dari 1.000 anak muda yang mengumpulkan lebih dari 250.000 puntung rokok dari berbagai tempat di 28 kota di Indonesia.

Gambar 10. Penyerahan mural ke Kepala Staf Kepresidenan, Bapak Moeldoko

Dengan semangat yang terus menyala, Gerakan Muda FCTC tahu bahwa dengan setiap langkah kecil, mereka sedang membangun masa depan yang lebih baik. Kami terus mendorong peraturan yang lebih kuat untuk pengendalian tembakau, sejak 2021 hingga 2023, mengumpulkan dukungan Anak Muda untuk Revisi PP 109/2012 tentang Pengendalian Zat Adiktif, kemudian mendorong dan terus mengawal Undang-undang kesehatan dan peraturan turunannya lewat kampanye kreatif #ParadeMuralHariKesehatanNasional. Kampanye tersebut merupakan kolaborasi dengan berbagai komunitas seni yang berhasil melibatkan 6.782 anak muda di seluruh Indonesia. Menggambar dukungan untuk melindungi anak dari bahaya zat adiktif rokok dengan total panjang mural dinding dalam kegiatan ini adalah 394 meter persegi, atau setara dengan tinggi menara Eiffel. 


Gambar 11. Run for World No Tobacco Day 2024

Bukan hanya itu, di tahun 2024 ada juga kampanye global #TobaccoExposed yang diselenggarakan dengan mengumpulkan langkah untuk melindungi anak dari campur tangan industri rokok. 2,7 juta langkah menjadi bukti kekuatan dan dukungan masyarakat. 

Gambar 12. Peer Educator Young Health Programme berasal dari 40 SMP & SMA

Edukasi dan pemberdayaan kaum muda sebagai pendidik sebaya dan advokat muda juga dilakukan di sekolah  melalui Program Kesehatan Remaja atau #YoungHealthProgramme yang didukung oleh Astrazeneca. Program ini dimulai sejak 2018 di 40 SMP dan SMA di Bogor dan Jakarta untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan generasi muda usia 10-24 tahun dengan peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penyakit tidak menular; rokok sebagai salah satu pencetusnya. Sampai tahun 2024 sekitar 46.000 kaum muda yang mendapat manfaat dari program ini.

Inisiasi yang akan dilakukan Lentera Anak untuk dukung pengendalian tembakau dan pencegahan rokok


Untuk terus mendukung pengendalian tembakau di Indonesia Lentera Anak akan menginisiasi beberapa inisiatif  yaitu :

  1. Menyadari bahwa konsumsi rokok juga memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, salah satunya yaitu sampah puntung rokok merupakan salah satu sumber polusi terbesar yang mencemari tanah, air, dan bahkan lautan. Setiap tahun, jutaan puntung rokok dibuang sembarangan, mencemari lingkungan dan membahayakan hewan, tumbuhan serta manusia. Kami akan melakukan peningkatan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dan organisasi lingkungan hidup dari dampak konsumsi rokok terhadap lingkungan 

  2. Melanjutkan empowering youth sebagai Pendidik Sebaya ataupun youth advocate adalah salah satu kunci dari gerakan ini. Kami akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada kaum muda agar mereka dapat menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran serta menjadi cara efektif untuk mendidik teman-teman sebaya dan masyarakat luas.

  3. Kami juga berfokus pada peningkatan kesadaran dan pencegahan intervensi industri tembakau dalam berbagai upaya perlindungan anak



Gambar 13. Kegiatan kreatif siswa SD di Bekasi untuk menyampaikan pesan Sekolah sebagai Kawasan Tanpa Rokok


Anak muda memegang peran kunci untuk memutuskan mata rantai konsumsi rokok. Karena itu teruslah bersuara, tetaplah kritis dan lakukan langkah kecil bersama-sama membuat perubahan untuk menyambut lahirnya Generasi Emas, bersama Gerakan muda FCTC Indonesia. Bersatu, Bersuara membuat perubahan!



—-----------------------------------------------

Ditulis oleh: Lentera Anak

Diedit oleh: Shabrina Dwi Nova, U-Report Indonesia

See by the numbers how we are engaging youth voices for positive social change.
EXPLORE ENGAGEMENT
UNICEF logo