Opinions Cerita Tentang Kami Engagement Reports Join Now
Join U-Report, Your voice matters.
CERITA
Menjaga Kesehatan Mental Anak dan Remaja melalui Edukasi Bullying Hingga Art Theraphy bersama Speak Out Youth di Sukabumi

           “Luka akibat bullying sering tersembunyi di balik senyuman, tetapi terasa dalam hati. Terapi seni menjadi kanvas bagi anak dan remaja untuk mengubah rasa sakit menjadi keindahan, menyalurkan emosi, dan menemukan kembali kedamaian batin. Di setiap goresan kuas, harapan tumbuh, membawa mereka menuju penyembuhan dan kesehatan mental yang lebih baik.” 

Kesehatan mental adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan yang sering kali kurang mendapatkan perhatian yang memadai. Di tengah tekanan hidup yang semakin meningkat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, masalah kesehatan mental seperti perundungan dan tekanan emosional menjadi isu yang mendesak untuk ditangani.  

Secara global 1 dari 7 anak usia 10-19 tahun mengalami gangguan mental, ini merupakan 13% dari beban penyakit global pada kelompok usia ini. Faktor eksternal seperti perundungan seringkali menjadi pemicu utama gangguan kecemasan, depresi, bahkan post-traumatik gangguan stress (PTSD). Situasi ini juga terjadi di Indonesia, khususnya Kota Sukabumi. Pada tahun 2021 saja, tercatat sekitar 495 remaja berusia 15-24 tahun di kota ini yang mengalami gangguan kesehatan mental.  

Untuk menanggapi tantangan ini, Speak Out Youth Sukabumi didukung oleh UNICEF Indonesia menyelenggarakan dua kegiatan besar, yaitu Aksi Kawan Baik dan Heart for Health. Peserta yang menjadi sasaran untuk acara ini adalah anak-anak dan remaja usia 10-19 tahun di wilayah Sukabumi.  

Aksi Kawan Baik: Edukasi dan Edu-Fun tentang Bullying di Sekolah Dasar 

Kegiatan pertama, Aksi Kawan Baik, difokuskan pada sosialisasi edukasi dan kegiatan edukatif yang menyenangkan (edu-fun) terkait perundungan, terutama dalam lingkungan sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan di tiga sekolah di Kota Sukabumi, yaitu: SDN Dewi Sartika, SDN CBM Pakujajar dan SDN Cemerlang dengan jumlah  170 peserta didik yang mengikuti kegiatan ini. 

Perundungan di sekolah dasar sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman anak-anak serta pihak sekolah tentang dampak negatif dari perilaku ini. Oleh karena itu, Aksi Kawan Baik bertujuan untuk mengedukasi anak-anak dan masyarakat sekolah mengenai apa itu perundungan, bagaimana cara mengidentifikasinya, strategi pencegahan yang efektif, dan apa harapan peserta didik terkait isu bullying ini. Didampingi oleh pemateri yang profesional di bidang bimbingan konseling anak dan melalui pendekatan edu-fun, anak-anak diajak untuk belajar sambil bermain, sehingga mereka lebih mudah memahami dan mengingat informasi yang diberikan. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan penyampaian materi secara teori, tetapi juga melalui permainan, simulasi, dan media yang interaktif. 

Di setiap sekolah, kegiatan ini diadakan selama satu hari penuh, dimulai dengan sesi pengenalan tentang perundungan dan dampaknya, diikuti dengan diskusi interaktif yang melibatkan anak-anak dalam berbagi pengalaman mereka. Selanjutnya, dilakukan sesi simulasi yang menggambarkan situasi perundungan dan bagaimana cara menangani atau mencegahnya. Pada akhir kegiatan, anak-anak diberi kesempatan untuk menyampaikan saran atau kesan terkait isu perundungan ini. 

 

Gambar 1. Kegiatan Aksi Kawan Baik berupa sosialisasi edukasi terkait perundungan pada sekolah dasar di Sukabumi 

Heart for Health: Art Therapy untuk Remaja di Sukabumi 

Setelah kegiatan Aksi Kawan baik, Heart for Health merupakan acara selanjutnya yang difokuskan pada isu kesehatan mental di kalangan remaja, khususnya melalui terapi penyembuhan (healing therapy) yang dikemas dalam bentuk art therapy workshop. Acara ini diselenggarakan di Sukabumi dan diikuti oleh 60 peserta remaja berusia 13-19 tahun. 

Remaja adalah kelompok usia yang rentan terhadap berbagai tekanan, baik dari lingkungan sekolah, keluarga, maupun pergaulan. Tekanan ini sering kali berujung pada masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stress. Heart for Health hadir sebagai upaya untuk memberikan ruang bagi remaja untuk mengekspresikan diri mereka melalui seni, sebuah medium yang terbukti efektif dalam terapi mental. 

Lokakarya ini diselenggarakan 2 hari di lokasi wisata alam Oasis Sukabumi. Pada hari pertama, peserta diberikan materi terkait pengenalan speak out youth, UNICEF, dan isu bullying di Sukabumi. Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang kesehatan mental di kalangan remaja oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Selain itu, pada hari pertama peserta juga diberikan kesempatan untuk berkenalan dengan peserta lain dan melakukan permainan menarik.  

Pada hari kedua, peserta dikenalkan dengan hubungan antara kesehatan mental dan Art yang bisa menjadi alternatif healing therapy, dilanjut dengan kegiatan healing season bersama dengan instruktur dari speak out youth. Setelahnya, peserta diajak untuk mencurahkan perasaan mereka melalui berbagai bentuk seni, seperti melukis, kolase art dan merajut yang didampingi oleh praktisi yang ahli dalam bidang art-nya masing-masing. Art Therapy ini tidak hanya membantu remaja dalam mengelola emosi mereka, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemampuan untuk melihat masalah dari perspektif yang lebih positif. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berbagi cerita dan mendiskusikan pengalaman mereka dalam kelompok yang dapat membantu mereka merasa didengar dan dimengerti. 

Melalui kegiatan ini diharapkan para remaja dapat lebih mengenali dan mengelola emosi mereka, serta memiliki strategi yang efektif untuk menghadapi tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana seni dapat menjadi alat yang kuat dalam proses penyembuhannya. 

 

Gambar 2. Para peserta Lokakarya Heart for Health diselenggarakan di Oasis Sukabumi 

Kedua kegiatan besar ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Kota Sukabumi. Perubahan pola pikir orang dewasa disekitar anak terkait bullying semakin meluas dan menyeluruh serta pemahaman remaja terhadap mengelola emosi juga cukup memberikan dampak yang besar. Setelah kegiatan ini berlangsung, diharapkan remaja dapat menemukan dan menyalurkan emosinya dengan kegiatan art therapy serta mendemonstrasikannya melalui media sosial sehingga edukasi terkait kesehatan mental akan lebih meluas di kalangan remaja. 

 

Gambar 3. Berbagai kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan mental yang dilakukan oleh Speak of Youth Sukabumi 

Kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesejahteraan keseluruhan seseorang dan upaya untuk meningkatkan kesadaran serta menyediakan solusi bagi masalah kesehatan mental harus terus dilakukan. Aksi Kawan Baik dan Heart for Health adalah contoh nyata dari langkah-langkah positif yang dapat diambil untuk mendukung kesehatan mental, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Dengan pendekatan yang edukatif dan kreatif, kedua kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang berarti bagi para peserta dalam menjaga kesehatan mental mereka. 

 

Penulis: Noor Sophie Destyana 

Editor: M. Aldi Rahman & Imam Soedardji

See by the numbers how we are engaging youth voices for positive social change.
EXPLORE ENGAGEMENT
UNICEF logo