Saya Afia Viorita dari Bone dan ini adalah perjalanan saya dalam mempelopori isu bullying di ranah pendidikan yang penuh dengan tekad dan dedikasi. Bermula dari pengalaman pribadi dan berkembang menjadi sebuah misi sosial yang lebih besar. Sejak usia dini, saya telah mengalami sendiri dampak dari bullying. Pengalaman saya sebagai salah satu korban bullying sejak sekolah dasar, memberikan saya perspektif yang mendalam tentang bagaimana perilaku ini bisa merusak kehidupan seseorang. Hal tersebut tidak hanya membuat saya merasa terasing dan kehilangan rasa percaya diri, tetapi juga memotivasi saya untuk melakukan sesuatu yang lebih berarti agar tidak ada lagi anak-anak yang mengalami bullying di sekolah.
Ketika saya bergabung dengan Forum Anak Kab. Bone, saya mulai melihat dengan jelas betapa seriusnya dampak bullying terhadap anak-anak. Melihat anak-anak lain merasakan hal yang sama, memicu semangat saya untuk bergerak. Bersama adik-adik di Forum Anak, kami bertekad untuk mengatasi isu ini dengan cara yang lebih sistematis dan terorganisir. Kami memulai langkah besar, yakni berkolaborasi dengan UNICEF Indonesia untuk mengaktualisasikan isu bullying melalui kegiatan advokasi.
Gambar 1. Afia Viorita bersama Forum Anak Kabupaten Bone pada saat pelatihan Youth Advocacy Guide
Langkah pertama yang saya dan teman-teman Forum Anak Kab. Bone lakukan dimulai dari mengikuti pelatihan Youth Advocacy Guide yang dilaksanakan di Makassar selama tiga hari. Pelatihan ini tidak hanya memberikan kami pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk advokasi, tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk membuat perubahan yang nyata.
Setelah pelatihan, kami melakukan aksi advokasi di dua sekolah, yakni SMPN 3 Watampone dan SMAN 12 Bone. Dalam kegiatan ini, kami menyampaikan materi edukasi tentang bullying, mendiskusikan dampak bullying, dan memberikan solusi praktis untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan inklusif. Bersama dengan Forum Anak Kab. Bone, kami juga mengadakan lomba video edukasi dengan tagline #StopBullying untuk memperluas jangkauan kampanye dan melibatkan lebih banyak orang dalam perjuangan melawan bullying. Lomba video edukasi ini bertujuan untuk menyebarluaskan pesan anti bullying dengan cara yang menarik dan kreatif, serta mendorong partisipasi aktif dari siswa dan lembaga terkait. Kami percaya bahwa dengan menggunakan media yang relevan dan menarik, pesan kami dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh audiens yang lebih luas.
Gambar 2. Afia Viorita bersama anak muda di Kabupaten Bone saat mengedukasi mengenai tindakan bullying
Dalam akhir kegiatan ini, kami mengadakan konsolidasi dengan melibatkan pemerintah terkait, sekolah, dan beberapa lembaga serta penyuluh keluarga berencana (KB). Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama yang solid dan memastikan bahwa upaya kami mendapatkan dukungan. Kami menyadari bahwa keberhasilan advokasi ini memerlukan sinergi antara berbagai pihak untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan berarti. Perjalanan ini tidak hanya membentuk saya sebagai seorang individu yang lebih sadar akan tanggung jawab sosial, tetapi juga membuktikan bahwa setiap tindakan kecil dapat memicu perubahan besar. Dedikasi kami dalam memerangi bullying di ranah pendidikan adalah contoh nyata dari kekuatan kolaborasi dan tekad untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Gambar 3. Afia Viorita bersama dengan pemerintah terkait, sekolah, dan beberapa lembaga lainnya saat melakukan pelatihan anti bullying
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Dengan komitmen dan kerja sama yang terus-menerus, saya yakin kita bisa mengatasi bullying dan menciptakan sekolah dan masyarakat yang lebih aman, adil, dan penuh empati.
Penulis: Afia Viorita
Editor: M. Aldi Rahman & Imam Soedardji