Opinions Cerita Tentang Kami Engagement Reports Join Now
Join U-Report, Your voice matters.
CERITA
Aksi Anak Muda Jawa Barat dalam Pengurangan Risiko Bencana melalui Pelatihan Advokasi

Pada bulan September 2024, Rana Fathiyyah Azzahra (15 tahun) menjadi salah satu delegasi Indonesia asal Bandung untuk mengikuti Youth Advocacy Champion Training (YACT) yang diselenggarakan oleh UNICEF Regional Office for South Asia di Kathmandu, Nepal. Dari Indonesia, Rana berangkat bersama tiga orang delegasi lainnya yaitu Alvian Wardhana asal Kalimantan Selatan, Belva Aulia Putri Ayu Rehardini asal Jawa Timur, dan Jeacklyn Jilian Demetouw asal Papua.  

 

Gambar 1. Delegasi Indonesia untuk YACT Nepal  

Dalam kegiatan YACT Nepal, Rana dipertemukan dengan 40 agen perubahan lainnya dari negara Asia Selatan yaitu Nepal, Bhutan, Pakistan, India, Sri Lanka, Maldives, dan Bangladesh. Selama lima hari, Rana dan agen perubahan lainnya dilatih meningkatkan kompetensi dalam menciptakan perubahan dengan menggunakan modul yang telah dirancang oleh UNICEF yaitu Youth Advocacy Guide. Dalam pelatihan ini, Rana dibekali ilmu mengenai komunikasi yang efektif, riset, membangun jaringan, menjaga kesehatan mental, dan mengembangkan rencana yang dapat diimplementasikan. 

 

Gambar 2. Delegasi Indonesia pada acara YACT Nepal bersama dengan delegasi dari negara-negara di Asia Selatan 

Kegiatan YACT di Nepal membuka ruang diskusi yang luas untuk Rana bersama agen perubahan lainnya dari berbagai negara dan juga staff UNICEF dari Regional Office for South Asia. Diskusi ini membuka lebar pengetahuan Rana mengenai isu kesehatan dan perubahan iklim bagi anak dan remaja yang belum pernah ia pikirkan sebelumnya. Rana juga mendapatkan pelajaran dari aksi anak muda yang merupakan upaya untuk memberikan solusi permasalahan di negaranya masing-masing. Rana menyoroti bahwa sebagai agen perubahan, sangat penting memiliki kemampuan berkomunikasi secara global dan agile mindset agar bisa beradaptasi dengan perubahan dan terus berinovasi.  

 

Gambar 3. Rana Menampilkan Hasil Diskusi pada Materi Network and Allies 

Dengan bekal ilmu yang didapat selama pelatihan di Nepal, Rana sebagai inisiator Jabar Tapa semakin percaya diri untuk mengajak anak muda di Jawa Barat untuk terlibat dalam advokasi pengurangan risiko bencana. Langkah awal yang Rana lakukan adalah dengan mengadakan pelatihan advokasi dengan tema tanggap gempa untuk anak dan remaja Jawa Barat selama 3 hari, yakni pada tanggal 26-27 September 2024 dan 2 November 2024 bertepatan dengan peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana. Tema ini penting bagi Rana mengingat isu gempa megathrust di daerah Jawa Barat sudah sering dibahas oleh para ahli. Dalam pelatihan ini, Rana bekerjasama dengan DP3AKB Jawa Barat dan didukung oleh UNICEF Indonesia. Forum Anak Daerah Jawa Barat (FAD Jabar) sebagai organisasi yang berada di bawah naungan DP3AKB Jawa Barat juga Rana ikut libatkan sebagai panitia pelaksana sebanyak 22 orang.  

 

Gambar 4. Rana, Erwin, Perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana Jawa Barat, dan Seluruh Peserta Pelatihan Sedang Mendengarkan Sambutan dari Bu Celine Herbiet selaku Gender, Adolescent, and Disability Specialist UNICEF Indonesia 

Pada pelatihan ini, para peserta berasal dari jaringan organisasi DP3AKB Jawa Barat dan FAD Jabar, yaitu seluruh forum anak tingkat kota yang berada di Jawa Barat. Namun, Rana juga memberikan kesempatan bagi perwakilan organisasi lainnya untuk mengikuti pelatihan advokasi ini. Domisili tiap perwakilan organisasi pun tersebar di kota-kota se-Jawa Barat sehingga kegiatan ini dirancang secara hybrid agar yang tidak dapat hadir secara langsung di Bandung masih dapat mengikuti kegiatan ini melalui aplikasi Zoom. Lokasi yang digunakan untuk kelas tatap muka adalah Aula DP3AKB Jawa Barat yang berada di Jalan Sumatera No 50 Bandung. Pada kelas tatap muka, para jumlah peserta dibatasi sebanyak 45 orang dan kelas online maksimal 45 orang peserta dengan jumlah fasilitator sebanyak 3 orang. 

 

Gambar 5. Peserta Kelas Online Sedang Mengikuti Acara Pembukaan Melalui Aplikasi Zoom  

Adapun peserta pelatihan advokasi ini datang dari organisasi Forum Anak Daerah Jawa Barat, Forum Anak Cimahi, Forum Anak Kabupaten Bandung Barat, Forum Anak Kabupaten Bandung, Forum Anak Daerah Subang, Forum Anak Singaperbangsa Karawang, Ikatan Pelajar Muhammadiyah Bandung, OSIS LKS Bina Siswa Plus Jawa Barat. Peserta dari Forum Anak Daerah Jawa Barat sendiri berdomisili di berbagai kota, yaitu Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Subang, Bogor, Depok, Garut, Tasik, Majalengka, Cirebon, Purwakarta, Sukabumi.  

Rana menyadari di usianya yang masih 15 tahun, pengetahuan dan pengalaman advokasinya tentu masih sangat minim. Untuk memberikan ilmu yang bermakna, Rana mengundang 5 orang trainer yang yang juga pernah mendapatkan pelatihan advokasi anak muda dari UNICEF dan memiliki banyak pengalaman terkait advokasi. Kelima trainer tersebut terdiri dari anggota Mitra Muda UNICEF Indonesia, AMSA-Indonesia, dan National Gender Youth Activist UN Women Indonesia. Rana akan bekerja sama dengan Erwin Mahendra Eka Saputra sebagai trainer di lokasi kelas tatap muka, sedangkan trainer yang memberikan materi secara daring adalah Muhammad Alif Dzulfikar, Cristina Setianingrum, Daffa Praditya, Belva Aulia Putri, dan Naila Amelia.  

 

Gambar 6. Setelah Pemaparan Materi Melalui Zoom Kemudian Peserta Kelas Tatap Muka Melakukan Foto Bersama Trainer Tersebut 

Mendengarkan pemaparan dari masing-masing trainer memberikan makna bagi peserta pada setiap sesinya. Penampilan video cerita aksi dari beberapa agen perubahan dan profil para trainer yang mengagumkan memberikan banyak inspirasi bagi peserta untuk lebih bersemangat dalam melakukan advokasi. Pada sesi bermain peran menjadi salah satu momen yang berarti, karena para peserta bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi agen perubahan yang inspiratif seperti Kak Erwin Mahendra yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam isu pengurangan risiko bencana. Peserta online pun ikut melakukan bermain peran, seperti Sa'ad asal Indramayu berpasangan dengan Nayaka dari Majalengka. 

 

Gambar 7. Salah Satu Kelompok Sedang Melakukan Bermain Peran 

Pada sesi rencana aksi, banyak bermunculan ide dari para peserta. Misalnya, para peserta berinisiasi untuk membuat titik kumpul di sekolah-sekolah, mensosialisasikan tas darurat, dan membuat peta jalur evakuasi di sekolahnya. 

Rana sangat senang melihat semangat peserta yang di dominasi oleh anak muda berusia 14-17 tahun dengan status pelajar. Bahkan, beberapa peserta dari luar kota sengaja datang ke Bandung dan menginap untuk mengikuti pelatihan ini. Tidak hanya itu, mereka juga datang kembali ke Bandung pada minggu berikutnya untuk mengikuti pelatihan secara tatap muka. Antusiasme peserta juga terlihat ketika para peserta membuat banyak konten pada media sosial tentang keseruan acara pelatihan ini.  

tbtb udahan aja :( thank you so much for such an amazing oppoturnity to participate, learn, and share our advocacy experiences in this exacf place, thank you for having me @jabartapa @unicefindonesia @fadjabar”, kata salah satu peserta pada unggahan Instagramnya. 

Dari hari ke hari jumlah peserta terus bertambah. Beberapa perwakilan organisasi meminta izin untuk mengajak beberapa temannya untuk belajar advokasi pada hari selanjutnya. “Ran, aku pengen teman-teman di organisasiku banyak yang bisa belajar advokasi seperti ini. Akan kah ada lagi pelatihan advokasi seperti ini?”, tanya salah satu peserta. Ada juga peserta lain yang berkeinginan untuk melakukan cascade training juga di sekolahnya. “Ran, ternyata seru juga ya belajar advokasi ini. Boleh ga aku share pelajaran hari ini di sekolahku?”, ujarnya. Beberapa peserta lainnya juga bahkan mengajak Rana berkolaborasi untuk aksi pengurangan risiko bencana. 

Gambar 8. Rana Berfoto Bersama Seluruh Peserta 

Bukan hanya bagi peserta, Rana juga merasakan momen yang sangat berkesan dimana mendapat kesempatan berkumpul dengan puluhan aktivis muda dari berbagai daerah selama tiga hari yang saat ini kami tergabung dalam satu komunitas bernama West Java Youth Advocate 2024. 

Penulis: Rana Fathiyyah Azzahra
Editor: M. Aldi Rahman & Imam Soedardji


See by the numbers how we are engaging youth voices for positive social change.
EXPLORE ENGAGEMENT
UNICEF logo