Dalam peringatan 30 Tahun Konvensi Hak Anak di Kota Surakarta, anak-anak
Indonesia yang tergabung dalam Forum Anak menyerukan mimpi, harapan, dan
komitmen mereka akan masa depan anak-anak di dunia. Sehari sebelum acara
peringatan, sebanyak 150 anak muda dari berbagai daerah bertemu dan merumuskan
pernyataan anak dalam Forum Temu Anak Jawa Tengah. Hasil perumusan tersebut
kemudian dibacakan oleh 10 perwakilan anak di hadapan publik, termasuk Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Surakarta.
Bertepatan dengan 30 tahun Konvensi Hak Anak, Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore menuliskan surat terbuka bagi anak-anak di seluruh dunia. Ia menyampaikan 8 alasan untuk merasa khawatir dan harapan untuk generasi yang akan datang. Poin-poin ini kemudian menjadi rujukan pada Kompetisi Hak Anak yang dilakukan oleh U-Report secara online. Sebanyak 8 karya terbaik yang merepresentasikan surat terbuka tersebut ditampilkan dalam Peringatan Nasional Hari Anak Sedunia, 20 November lalu.
Selain pembacaan deklarasi anak ini, penanaman pohon harapan juga dilakukan dalam peringatan nasional tersebut. Harapan dan mimpi anak-anak digantungkan di pohon yang secara simbolis menggambarkan harapan anak-anak Indonesia yang selalu tumbuh. Di salah satu rangkaian acara itu terdapat peresmian Monumen Konvensi Hak Anak sebagai peringatan 30 tahun sejak diratifikasikannya Hak-Hak Anak pada 1989 lalu.