Cerita 1: Kepribadian Joko yang pemalu
Joko berumur 15 tahun dan tinggal bersama orang tuanya. Sejak dia masuk sekolah baru, dia menjadi sangat pemalu dan hanya memiliki satu teman dekat. Dia ingin memiliki lebih banyak teman tetapi takut mengatakan atau melakukan sesuatu yang konyol di depan orang lain. Di kelas, Joko cukup baik dalam akademisnya, tetapi dia sangat pendiam. Jika dia harus berbicara dengan keras, dia menjadi sangat gugup dan tampak seperti akan mual. Di rumah, dia banyak berbicara dengan keluarganya, tetapi menjadi pendiam jika ada orang yang dia tidak kenal datang berkunjung. Dia menghindari menjawab telepon dan tidak pergi ke tempat-tempat nongkrong atau pesta. Dia tahu dia seharusnya tidak sebegitu takutnya, tetapi dia tidak bisa mengendalikannya, dan hal itu membuatnya sedih.
Cerita 2: Pengalaman Jayanti dengan rokok VAPE
Jayanti adalah seorang pelajar kelas 9 dan tinggal di Ibukota. Dia tinggal bersama ibu dan adik laki-lakinya. Mereka kadang-kadang bertengkar karena hal-hal sederhana, seperti acara TV apa yang harus ditonton atau siapa yang harus mencuci piring. Sabtu lalu, Jayanti pergi ke pesta ulang tahun ke-15 temannya, Belinda. Karena orang tua Belinda sedang tidak ada, dia mengundang beberapa temannya. Jayanti biasanya tidak merokok. Tapi di pesta itu, dia mencoba sebuah 'permainan VAPE' yang Belinda ketahui dari kakak perempuannya. Dia merasa kurang enak badan dan muntah di karpet rumah Belinda. Saat dia pulang, ibunya mencium bau asap dan bertanya apakah dia telah merokok. Awalnya, Jayanti menyalahkan orang lain tetapi kemudian mengakui dia memang merokok.Cerita 3: Orang tua Tito yang baru cerai
Tito, temanmu di Kelas 11, baru saja mengalami perpisahan orang tuanya setelah sering bertengkar. Gara-gara nilai sekolahnya yang mulai turun dan sering terlambat datang ke sekolah, Guru BK memanggil ibu Tito ke sekolah untuk berdiskusi. Tito cerita kalau dia sering merasa capek terus dan sulit tidur. Oleh karena itu, Tito susah bangun pagi. Ibunya curiga Tito kurang makan, karena sepertinya dia sudah kehilangan berat badan. Meski Tito ingin mendapatkan nilai bagus, dia bilang sekarang susah untuk konsentrasi. Guru BK mengusulkan supaya Tito main sepak bola lagi di tim sekolah, soalnya dulu dia suka sekali bermain sepak bola. Akan tetapi, Tito bilang sekarang dia tidak terlalu berminat main sepak bola atau kegiatan lain.